Popular Posts

Wednesday, October 13, 2010

LPKR

1
PRESS RELEASE
LPKR DALAM DUA AKSI KORPORASI GLOBAL
SENILAI RP 4,51 TRILIUN:
(1) 30 INVESTOR GLOBAL MELAKUKAN
PEMBELIAN RP 2,25 TRILIUN SAHAM LPKR,
dan,
(2) MODAL LPKR MENINGKAT Rp 2,25 TRILIUN
ATAU 42,7% MENJADI Rp 7,51 TRILIUN
MELALUI RIGHT ISSUE
Lippo Karawaci, Tangerang
Kamis 14 Oktober 2010
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) pada hari ini mengumumkan dua aksi korporasi
global penting senilai Rp 4,51 triliun.
Kedua aksi korporasi global tersebut meliputi:
(1) Pertama, 30 investor global papan atas membeli 4,1 miliar saham, senilai
total Rp 2,25 triliun secara tunai melalui penempatan yang dikordinasikan,
dikelola dan dilaksanakan oleh empat bank investasi global, Bank of
America Merrill Lynch, CLSA Asia-Pacific Markets, Danareksa Sekuritas,
dan PT Mandiri Sekuritas, dan
(2) Kedua, Direksi dan Dewan Komisaris LPKR menyetujui untuk menambah
modal LPKR sebesar Rp2,25 triliun, atau 42,7% menjadi Rp7,51 triliun
melalui right issue yang sepenuhnya dijamin dan didanai oleh konsortium
bank investasi yang di pimpin Ciptadana Securities, dimana seluruh dana
akan diterima di rekening LPKR pada Jumat, 22 Oktober 2010 dari hasil
penempatan saham tersebut.
Para investor global membeli 4,1 miliar saham LPKR setelah penutupan perdagang
Bursa Efek Indonesia (BEI) hari Rabu, 13 Oktober 2010. Penempatan saham ini telah
selesai dalam waktu empat jam, dan mengalami kelebihan permintaan sehingga
terjadi 'up-size' sebesar 17% dari rencana awal 3,5 miliar saham.
Kelompok investor global yang melakukan pembelian termasuk nama besar global
yang mengelola puluhan miliar dollar dana investasi.
Pada saat bersamaan, Dewan Komisaris dan Direksi LPKR menyetujui menambah
modal LPKR sebesar Rp 2,25 triliun menjadi Rp 7,51 triliun, meningkat 42,7%,
melalui right issue yang akan segera dilakukan setelah mendapatkan persetujuan
otoritas pasar modal dan rapat pemegang saham. Dana tersebut akan digunakan
menumbuhkan usaha LPKR demi peningkatan nilai tambah nilai perseroan.
2
4,1 miliar saham baru akan diterbitkan dengan harga Rp 550 per saham dan akan
dimanage dan dijamin oleh konsortium bank investasi yang di pimpim oleh
Ciptadana Securities. Dana sebesar Rp 2,25 triliun akan sudah ditransfer ke rekening
LPKR pada hari Jumat 22 Oktober 2010 yang akan menjamin suksesnya peningkatan
modal perseroan. Registrasi ke Bapepam akan segera dilakukan.
Inisiatif yang dilakukan LPKR akan mencapai tujuan sebagai berikut:
(1) Transformasi LPKR dari perusahaan properti senilai US$3 miliar menjadi
US$8 miliar dalam jangka waktu 5 tahun,
(2) Globalisasi basis investor dan pemegang saham LPKR,
(3) Secara signifikan meningkatkan free float dan likuiditas saham LPKR,
(4) Meningkatkan posisi terdepan LPKR sebagai pemimpin dalam industri
properti Indonesia, memperkuat posisinya sebagai perusahaan property
terbesar dalam hal pendapatan, laba bersih, total aset, kapitalisasi pasar dan
permodalan.
LPKR berada di garis terdepan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan proyeksi
pertumbuhan GPDP melebihi enam persen per tahun. Hal ini tercermin dari kinerja
yang kuat dari seluruh unit strategis Perseroan. Dengan pendapatan per kapita yang
akan segera melewati US$3,000 per tahun, penjualan residensial/township khususnya
sangat menjanjikan, dan meningkatnya permintaan akan layanan kesehatan yang
berkualitas di Indonesia akan mendorong pertumbuhan kelompok rumah sakit
Perseroan.
Dengan perlambatan prospek ekonomi AS dan Dunia Barat tiga tahun ke depan, dana
global akan memindahkan portofolio investasinya di pasar negara berkembang untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Koreksi di Cina dan India telah memposisikan
Indonesia di tengah pilihan teratas, mendorong likuiditas modal investasi mencari
investasi yang berkualitas di negara2 berkembang seperti Indonesia. Perkembangan
ini telah mendorong investasi asing langsung di Indonesia, dan di BEI, secara
signifikan meningkatkan cadangan devisa dan meningkatkan nilai Rupiah.
Meningkatkan investasi dan infrastruktur, deregulasi, dan desentralisasi pertumbuhan
ke daerah telah mendorong pertumbuhan riil PDB lebih dari 6% per tahun.
Pendapatan per kapita sekarang siap untuk melewati US$3.000 per tahun dalam 12
bulan ke depan, menciptakan pertumbuhan yang didorong oleh konsumsi.
Sektor properti Indonesia akan menjadi proxy yang sangat baik bagi pertumbuhan
Indonesia, dengan proyeksi yang jauh melebihi pertumbuhan rata-rata nasional. Di
sektor properti yang terfragmentasi, hanya segelintir perusahaan properti yang
mampu menjawab tantangan dan peluang. Lippo Karawaci, dengan visi,
profesionalisme, semangat kewirausahaan, dan divisi usaha yang solid telah
memimpin di garis depan perkembangan positif ini.
Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR, menyatakan, "Saya sangat gembira
dengan dukungan para investor global. Kepercayaan yang diberi ini adalah
kehormatan yang menyenangkan. Saya sadar ini memerlukan tanggung jawab dan
3
kewajiban untuk memberikan return yang baik kepada seluruh stakeholder. Kami
berharap untuk berprestasi, memberi nilai tambah, dan menghasilkan keuntungan
yang memuaskan bagi para investor dan pemegang saham."
Panangian Simanungkalit, pakar properti terkemuka Indonesia, dengan bersemangat
mengatakan, "Ini fantastis. Hal ini adalah inovasi kepemimpinan yang luar biasa dari
Lippo. Sekali lagi, mereka jauh di depan. Dengan modal sebesar Rp 7,51 triliun,
mereka akan hampir lebih besar dari modal gabungan lima pengembang properti
berikutnya. Saat ini mereka akan bisa sejajar bersaing dengan perusahaan properti
regional di Asia."
Tan Chong Lee, Managing Director dan Head of Corporate and Investment Banking
South-East Asia, Bank of America Merrill Lynch, mengatakan, "Selamat untuk
Lippo Karawaci. Inisiatif ini cukup mendapat respons yang positif sehingga
penempatan. Selain itu ini merupakan penempatan terbesar dalam sejarah atas saham
sektor properti di Indonesia. "
Suwantara Gotama, Presiden Direktur CLSA Indonesia menambahkan, "Sebuah
perusahaan yang baik. Prestasi yang cukup bagus. Para investor tertarik atas basis
pendapatan recurring yang kuat, dan dinamika residensial, mall, dan rumah sakit
yang menarik. Kami senang menjadi bagian dari perkembangan ini."
LPKR pada hari Senin mengumumkan hasil kuartal ketiga 2010 yang berakhir 30
September 2010 yang dipicu oleh pertumbuhan ekonomi, penjualan residensial dan
township yang kuat, dan produktivitas yang lebih tinggi.
Pendapatan kuartal ini meningkat 27% menjadi Rp765,8 miliar sedangkan laba
bersih naik 29% menjadi Rp127,7 miliar.
Selama sembilan bulan operasi sampai tanggal 30 September 2010, pendapatan
LPKR mencapai Rp2.228,8 miliar dan laba bersih setelah pajak Rp348.7 miliar,
masing-masing meningkat 13,6% and 13,2%.
LPKR mengharapkan pencapaian penjualan kuartal keempat yang solid, serta
pendapatan dari projek-projek Perseroan dan laba bersih pada 31 Desember 2010
masing-masing mencapai lebih dari Rp 3 triliun dan Rp524 miliar, naik 17% dan
35% disbanding tahun 2009. Ini merupakan laba bersih Rp30,29 per saham.
Seluruh divisi usaha LPKR mencatatkan pertumbuhan yang memuaskan selama
kuartal ini dengan kinerja luar biasa pada divisi usaha residensial/township dimana
pendapatan meningkat sebesar 50,5% menjadi Rp352,7 miliar. Pendapatan divisi
usaha rumah sakit naik 12,5% sedangkan bisnis retail mall menorehkan peningkatan
pendapatan sebesar 15%. Meskipun merupakan bagian yang relatif masih kecil dalam
group LPKR, divisi manajemen aset mencatat kenaikan 63% dari pendapatan
manajemen fee.
4
Pendapatan recurring LPKR terus meningkat dan merupakan 52% dari total
pendapatan Perseroan pada kuartal ini.
Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya gembira dengan perkembangan positif
yang dicapai, “Saya senang dengan hasil ini. Kuartal yang kuat bagi residensial.
Pendapatan recurring sebesar 52%. Gambaran keseluruhan sangat menggembirakan
dan tim kami telah memberikan upaya yang luar biasa. Kuartal keempat terlihat
sangat bagus dan mengantisipasi rekor dalam bisnis dan pencapaian laba. Kami
sudah mempersiapkan diri untuk tahun 2011, untuk membangun momentum saat ini,
dan mengembangkan mall, rumah sakit, dan bisnis manajemen aset. Kami juga akan
mengintensifkan dan mempercepat strategi asset light untuk menghasilkan tambahan
laba ekstra. Saya berharap untuk dapat merealisasikan strategi pertumbuhan
Perseroan untuk mentransformasi LPKR dari grup properti senilai US$3 miliar
menjadi US$8 miliar.”
LPKR adalah perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah aset,
pendapatan, laba bersih, permodalan dan kapitalisasi pasar, dan yang berbasis
pemilikan land bank yang luas dan basis pendapatan recurring yang kuat.
Divisi usaha LPKR meliputi Residential/Township, Retail Malls, Hospitals, Hotels
dan Asset Management.
LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 11,9
triliun.

No comments: